CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU PART8

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU PART8, Hasrat-Bispak26 Tiba-tiba saya jadi mau ketahui apa yang berlangsung padaku barusan pada saat saya tidak sadarkan diri. Karena itu saya ambil telpon selulerku, dan mengabari telephone rumahku.

"Mbak Ika ya?", tanyaku di saat saya dengar suara Sulikah.

"Iya non, saya", jawab Sulikah.

"Tolong panggilin Wawan atau Suwito, atau pak Bijakin  bisa", kataku perlahan.

"Iya non…", Sulikah menyepakati, serta kudengar suara gagang telpon yang dimasukkan.

Sekejap saya tunggu, dan sehabis saya dengar suara Wawan, saya selekasnya bertanya tujuanku.

"Wan, barusan saya kamu apain saja waktu saya tak sadar diri?", tanyaku ketus.

"Eh… itu non… saya…", Wawan tergagap dengar pertanyaanku.

Saya diam menanti Wawan memaparkan kelakuannya.

"Barusan non tiba-tiba semaput. Saya dan seluruhnya hingga terkejut non, terus kami semua coba bangunin non Eliza, namun hingga sekitaran sepuluh menit lantas non terus gak sadar", kata Wawan.

"Eh, sepuluh menit… memang saya itu kalian apain saja?", tanyaku mau ketahui.

"Ya, jujur saja awalannya saya serta lainnya menyangka non pura pura. Saya coba mengelitiki pinggang non, namun non diam saja. Selalu saya celupin jemari saya ke memek non, tetapi non masih tidak sadar, jadi Suwito dan Berbudiin  saya suruh tolong bangunin non. Selalu mereka ngeremasin susu non Eliza. Sampai memeknya non itu saya aduk aduk gunakan dua jemari, namun buang waktu saja…", narasi Wawan panjang lebar.

"Dasar kurang ajar. Sudah mengetahui saya tak sadar diri, justru diedel edel seperi itu. Selalu seselanjutnya bagaimana ceritanya hingga Cie Natalia tiba?", dengan sedikit jengkel saya kembali bertanya kelanjutan peristiwanya, akan tetapi saat ini saya justru terangsang mengandaikan tindakan mereka bertiga itu.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU PART8

"Yah non… barusan saja saya kuatir review non tidak sadar. Kalaupun tahu non gak apa apa serta kedepan bakalan sadar kembali, ya saya terusin saja main sama non hingga suka. Belum pula Suwito serta Berbudiin yang ngomel gak sempat bisa sisi, saat ini mereka …", kata Wawan yang sekarang jadi dapat bisanya selalu menceritakan sekalian mengeluh.

Tetapi hatiku bertambah tersengat dengar narasi Wawan. Napasku sedikit mengincar mengayalkan mereka bertiga yang malahan repot menjarah badanku tanpa ada peduli kalau nona majikan mereka ini sedang jatuh semaput.

Pikiranku sedikit melayang-layang, serta saya bakal meraba atau membelai wilayah selangkanganku sendiri waktu klakson mobil berada di belakang menyadarkanku dan membuatku kaget 1/2 mati. Jadi saya melesatkan mobilku serta menyisih sebentar, karena saya risau pikiranku kembali kacau-balau di saat dengar kelanjutan narasi Wawan.

Untung saja rupanya barusan saya tengah stop di lampu merah di saat saya terbujuk kata-kata Wawan barusan. Dan yang lebih utama, untung saja barusan itu saya gak hingga sampai telanjur bermasturbasi di muka umum.

Saya gak berani memikirkan peluang ada orang yang melihatku pada saat saya melakukan perbuatan segila itu, yang  berikan peluang ke orang itu buat menambahkan kesedihan dalam hidupku. Sudah banyak pejantan dalam hidupku yang memperbudak diriku ini.

"Heh… kurang ajar! Telah telah! Tak boleh melebar lagi! Ditanyakan bab Cie Natalia kok…", dengan sedikit memarahi buat menyingkirkan hasrat birahi yang menghinggapiku, saya minta Wawan menyambung ceritanya seusai kupastikan status mobilku aman dipinggir jalan ini.

"Nach kami jadi kian kebingungan, pengin membawa non ke dokter, kami takut ditanyakan tanyain, lagian kami kan gak miliki duwit non. Lagi bertepatan non Natalia telpon, nanyain non. Kami omong saja non Eliza kembali sakit, serta saat ini kembali tidur.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Lagi non Natalia ngomong kembali perjalanan ke rumah non Eliza . Maka kami membawa non ke kamar non, serta habis Sulikah memanfaatkankan busana tidur non, kami baringkan non di tempat tidur, lalu tunggu non Natalia ada. Demikian ceritanya non", kata Wawan.

Saya diam dengar kata-kata mereka. Untung saja mereka pakaikan pakaian tidurku barusan, jadi saya tidak hingga sampai diketemukan pada situasi telanjang bundar oleh Cie Natalia.

Serta karena saya sudah tahu mengenai seluruh yang ingin kuketahui, karena itu saya memutuskan untuk tutup telephone.

"Ya udah jika getho. Ini hari saya tidak pulang, jadi tidak butuh ditunggu-tungguin. Telah dahulu Wan…", kataku serta saya bakal menekan tombol end call sewaktu kudengar nada Wawan panggil manggilku.

"Manalagi sich Wan?", tanyaku ketus.

"Non, kapan pulang? Rindu sama memek non…", kata Wawan.

"Hilang ingatan!", saya memarahi serta tombol end call itu langsung kutekan.

VIII. Di Rumah Cie Natalia

Saya kembali melesatkan mobilku dengan lumayan kuat buat susul mobil Cie Natalia. Selanjutnya kami hingga dalam rumah Cie Natalia seputar jam delapan kurang sepuluh menit.

"Eliza, kelak kamu tidur di kamar Cie Cie saja ya", kata Cie Natalia.

Saya menggangguk menyetujui. Dengan ditolong Cie Natalia, selanjutnya semua barangku udah ada pada kamar Cie Natalia. Sudah pasti sandal dan sepatuku tidak turut masuk, kutaruh di rack sepatu yang ada dari sisi kamar Cie Natalia.

"Eliza, kelak saja membenahi barang barangnya. Ketepatan Cie Cie pengen pergi tonton sama teman-teman, kamu pengen gak turut Cie Cie pergi menonton?", bertanya Cie Natalia sewaktu saya mulai merapikan barang bawaanku.

Saya sedikit ragu-ragu. Saya tengah tunggu telpon Andy. Kalaupun saya turut Cie Natalia, saya gak bisa berkata dengan lepas pada Andy. Namun saya gak dapat mendapatkan argumen yang baik, jadi saya memastikan untuk bercakap terang-terangan pada Cie Natalia.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


"Thanks ya Cie, namun sorry Eliza tidak dapat turut. Eliza kembali nungguin rekan Eliza yang janji pengen telpon tidak lama lagi", dengan malu saya terpaksa sekali menampik ajakan Cie Natalia.

"Janji telephone? Zaman sama rekan? Hayo… rekan apa rekan nih?", goda Cie Natalia.

Saya cuman dapat menunduk sembari tersenyum malu.

"Gak apa apa Eliza, Cie Cie mengerti kok. Ya telah, Cie Cie pergi dahulu ya Eliza", Cie Natalia minta pamit padaku.

"Iya, thanks ya Cie…", saya menggangguk suka.

Pendek kata, selanjutnya Cie Natalia pergi bersama rekan temannya, dan saya santai dalam kamar Cie Natalia, sendirian.

Tapi saya tidak kesepian, sebab Andy mengontakku saat jam delapan malam. Dan bercakap dengan Andy betul-betul membahagiakan. Saya tidak menduga Andy yang pendiam itu rupanya pintar melucu dan kerap membuatku ketawa.

Kami membahas beberapa hal, dan sama-sama cerita terlebih mengenai sejumlah peristiwa di kelas kami masing-masing. Gak berasa kami mengobrol sampai jam sebelas malam. Sebetulnya kami sama-sama belum mengantuk, atau sekurangnya saya belum terasa mengantuk.

Namun saya tidak nikmat karena Andy udah menghubungiku kelamaan, kasihan pun bila pulsanya habis makin banyak. Toh saya kan bisa berjumpa dengan Andy tiap-tiap hari di sekolah? Sampai, esok saya dapat bersua dengan Andy di gereja bila saya ada buat kebaktian yang mulai di jam 1/2 sepuluh siang.

"Andy, telah malam nih… aku…", rasanya malas , tetapi saya terpaksa sekali mengucapkan ini.

"Oh iya… telah malam… namun esok saya bisa telpon kamu kembali ya Eliza?", bertanya Andy yang dari suara suaranya saya tahu dia demikian mengharapkan, membuatku tersenyum berbahagia.

"Mmm… bisa kok", jawabku malu-malu, serta hatiku puas sekali.

Kami berdua sama-sama sempat tercenung sesaat.

"Eliza, thanks ya telah nemenin saya bercakap", kata Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Tidak apa Andy, saya sukai kok eh… bercakap sama kamu…", mukaku berasa panas saat saya memberi ucapan kata senang barusan.

"Mm… jika begitu telah dahulu dech Eliza… hingga esok ya… bye bye…", Andy minta pamit padaku.

"Iya… sampai esok Andy… bye", kataku tutup percakapan kami.

Saya memencet tombol end call, serta sekalian tersenyum senyuman saya merapikan barang bawaanku. Saya puas sekali. Saya mengharapkan Andy benar-benar menggemariku. Saya mengharapkan gak lama kembali kami berdua betul betul… oh… apa saya salah kalaupun saya mengharapkan Andy betul-betul jadi doiku?

Seusai seluruhnya tuntas, saya berubah pakaian tidur. Baju kotorku telah kutaruh di kantung plastik yang benar-benar kusiapkan. Saat ini saya tunggu Cie Natalia pulang. Sempat terbayang di pikiranku, apa ya yang sedang dilakukan Jenny, Sherly dan Cie Stefanny sepanjang hari ini?

Apa mereka bertiga sama-sama bercinta? Saya terpikir akan nasib jelek yang menghantam diriku sewaktu saya mesti pasrah dicabuli oleh 5 orang karyawan dalam rumah Jenny itu. Apa Sherly dan Cie Stefanny harus layani semua?

Tiba-tiba saya sadar dapat gempuran nafsu yang menimpa badanku saat saya memikirkan semuanya, karenanya saya usaha mengubah pikiranku dari 3 doiku itu melalui langkah melihat TV. Tetapi selesai lumayan lama saya melihat TV di kamar Cie Natalia ini, tiba-tiba saja saya mulai mengantuk.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU PART8

Kupikir Cie Natalia gak bakal berkeberatan bila saya tidur terlebih dulu. Dan saya udah malas untuk ingat ingat perihal peristiwa apa yang udah mengenaiku sepanjang hari ini. Karenanya saya mematikan TV itu serta saya tiduran disebelah kiri dipan Cie Natalia, coba istirahatkan badanku dari hari hari yang banyak pekerjaan sex ini.

Sempat tersirat dalam pikiranku, barusan saya belum mengontak papah mamaku.

Tetapi, ah… mereka pasti belum pulang ini hari, jadi kupikir tak apa apa jika esok saja saya anyar memberi kabar mereka. Toh saya bermalam di dalam rumah famili sendiri. Bahkan saya sudah mengantuk serta ke-2  mataku yang terpejam ini berasa berat sekali buat kubuka.

‘klik…', buram samar saya sempat dengar bunyi handel pintu kamar ini yang dibuka satu orang.

Nyata itu Cie Natalia yang baru pulang. Namun saya udah sangat malas buat kembali bangun cuman buat menegur Cie Natalia. Saya terus pejamkan mataku, serta tak lama setelahnya saya telah tertidur nyenyak.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama