CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU PART7

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU PART7

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU PART7, Hasrat-Bispak26 Kepuasan yang kurasakan ini sungguh-sungguh telah tak terbendung kembali. Otot perutku selalu kontraksi iringi orgasmeku, rasanyaseperti diremas remas. Lubang vaginaku terasanya akan bobol. Tiada ampun, badanku mesti kembali tersentak sentak lalu mengartikulasikanng sejadi jadi.

Tiba-tiba saya tidak dapat kembali dengar suara jeritanku sendiri. Seterusnya penglihatanku jadi kabur dan segalanya jadi gelap…

VII. Kehadiran Cie Natalia

"Eliza…", buram samar kudengar nada yang panggilku.

"Mmmhh…", saya mengesah kurang kuat dan perlahan-lahan saya buka mataku, tetapi sinar yang melanda mataku ini berasa demikian silau, memaksakanku kembali memicingkan mataku.

Saya terasa pernah dengar suara itu, tetapi saya jadi mau tahu serta saya memaksakan buka mataku untuk lihat siapakah yang panggilku.

(Natalia)

Rupanya sangkaanku betul. Itu nada Cie Natalia, keponakanku masih berumur 19 tahun. Cie Natalia masih kuliah di semester dua, di universitas yang serupa dengan tempat Cie Stefanny kuliah. Serta kebenaran sekali Cie Natalia pula ambil jalur yang serupa dengan Cie Stefanny.

"Eliza, kamu tidur saja dahulu", kata Cie Natalia yang menuntunku tiduran kembali di ranjangku di saat saya usaha bergerak duduk.

"Halo Cie Lia…", saya menegur Cie Natalia sembari tersenyum.

"Halo pula Eliza… baru saja Cie Cie kesini, pada awalnya sich pengen meminta bantuan kamu. Tetapi Cie Cie baru mengerti kalaupun kamu sakit begini…", kata Cie Natalia yang nampak ragu-ragu.

"Eh… mengapa Cie? Eliza gak apa apa kok…", saya ajukan pertanyaan mau ketahui.

"Eliza, barusan tubuh kamu panas. Saat ini lantas mukamu kelihatan pucat. Kok masih ngomong jika kamu gak apa apa? Ini Cie Cie pengin antara kamu ke dokter", kata Cie Natalia.

"Gak, tidak mesti Cie, Eliza tidak apa apa, benar-benar. Eliza cuman kecapaian kok", saya bercakap dengan sedikit kuatir.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU PART7

Saya jadi takut ke dokter. Entahlah apa dokter dapat ketahui atau mungkin tidak, namun saya takut bila nyatanya dokter dapat tahu saya kecapaian karena sebab ngeseks dan ngeseks. Apa yang terjadi kalaupun hasil pengamatan begitu hingga sampai kedengar oleh Cie Natalia?

Saya jadi terpikir, ini hari saya baru-baru ini dihajar oleh tiga pejantan di rumahku. Dan barusan itu mereka memaksakanku orgasme dan orgasme hingga saya tak sadar diri.

Tidak tahu apa yang berlangsung seterusnya, serta saya anyar sadar kalaupun waktu ini saya kenakan pakaian tidur baby doll. Tetapi saya sadar jika saya gak memakai bra serta celana dalam.

"Benar-benar tidak apa apa Eliza?", bertanya Cie Natalia membubarkan lamunanku.

"Iya Cie, benar-benar. Terus, Cie Cie pengen meminta bantuan apa ya?", tanyaku sekaligus usaha mengarahkan percakapan.

"Begini Eliza, esok malam ada tukang service yang pengin tuning piano Cie Cie, tetapi Cie Cie anyar ingat jika esok itu Cie Cie harus ke acara pesta ulang tahun kawan Cie Cie. Nach, papi dan mama Cie Cie kan masih di Amerika habis ngunjungin koko Hong hari Senin lalu . Maka, dalam rumah Cie Cie gak ada yang dapat nungguin tukang service itu", Cie Natalia ceritakan panjang lebar.

"Lagi, Cie Cie ingat kamu kan bisa pula main piano . Sehingga barusan Cie Cie ingin meminta bantuan kamu buat jagain tukang service itu, sekaligus kamu coba coba apa pianonya udah dituning secara bagus. Tapi…", kata-kata Cie Natalia berhenti, dan dia menghela napas.

"Ooh… tidak apa apa Cie, Eliza pengin kok. Namun esok tukangnya ada jam berapakah Cie? Masalahnya Eliza kan ada les balet, selesainya jam enam malam", saya menerangkan skedulku di Cie Natalia.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Oh tukangnya ada jam tujuh malam kok Eliza. Kamu dapat hadir ke rumah Cie Cie sesudah les baletnya usai. Tetapi kamu sakit ini, Cie Cie tidak enak…", kata Cie Natalia sekalian membelai rambutku.

"Cie… Eliza gak apa apa kok, benar-benar", kataku sembari tersenyum manis.

"Mmm… tetapi kamu Senin esok ada pe er atau ulangan gak Eliza?", bertanya Cie Natalia.

"Tidak ada kok Cie. Jikalau ada, Eliza kan dapat belajar sembari nungguin tukang service piano itu", saya usaha memberikan keyakinan Cie Natalia.

"Duh, thanks ya sayang", kata Cie Natalia lalu merengkuhku dan mencium ke-2  pipiku.

Jantungku berdebar-debar kuat karena dekapan dan kecupan Cie Natalia barusan. Wangi rambut Cie Natalia yang melanda mukaku membuat pikiranku mulai rusuh.

Tetapi saya sadar kalaupun baiknya saya tak melakukan perbuatan yang aneh aneh. Bagaimana juga Cie Natalia masih tetap ada interaksi famili denganku, serta saya gak mau ia paham jika saya menyandang masalah, yakni senang dengan sama-sama macamku, walau pastinya saya masih mencintai lelaki.

Andy! Saya terpikir janji telephone jam delapan malam. Oh, apa saya udah mengabaikan saat yang kutunggu nantikan itu?

Saya lekas cari serta memandang jam dinding, serta saya menarik napas lega saat saya lihat jam tersebut menunjuk jam 1/2 tujuh, malam pastinya.

"Ih Cie Cie, tidak perlu gunakan thanks dech . Sehingga, Eliza tiba esok malam ya Cie?", tanyaku dengan manja.

"Eliza, kalaupun kamu pengen, kamu terus bermalam di dalam rumah Cie Cie malam hari ini. Kamu membawa saja pakaian untuk esok, serta busana sekolah buat Senin kelak . Sehingga kamu dapat istirahat dalam rumah Cie Cie, sekaligus nemanin Cie Cie getho. Nyatanya tidak nikmat  sendirian dalam rumah makin lama, hihi…", kata Cie Natalia sembari ketawa kecil.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU PART7

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah 

"Yee… mmm… tetapi bisa pula sich. ntar ya Cie, Eliza siap siap dahulu", kataku dengan suka.

Aku segera saja menyepakati penawaran Cie Natalia. Saya tidak tahu apa beberapa pejantan itu udah senang ataukah belum pesta nikmati badanku barusan sore. Namun yang nyata saya tidak sedang berhasrat layani hasrat sex mereka.

Saya mengelit pada mereka ini betul-betul bukan dikarenakan mereka wajahnya tidak baik. Malahan diam diam saya sadari hal demikian sesungguhnya justru memperbanyak hasratku, waktu saya mesti mengikhlaskan diriku disetubuhi oleh beberapa pejantan yang wajahnya tidak karuan seperti pak Bijaksanain, Wawan maupun Suwito.

Namun saya berpikiran buat istirahatkan badanku yang udah begitu kecapaian. Juga saya berpikiran buat ‘meliburkan' badanku dari sentuhan banyak pejantan itu waktu sekian hari. Dengan demikian saya mengharap badanku dapat sembuh. Beberapa waktu ini saya terasa sangat gapai. Bila dapat, saya dapat pulang dari rumah Cie Natalia hari Rabu malam saja.

Saya dapat menghubungi Cie Stefanny kalaupun saya gak dapat les hari Senin esok, atau mungkin saya memohon Cie Stefanny ada ke rumah Cie Natalia, buat memberi les padaku dari sana. Bab izin, saya meyakini papi mamaku tentu meluluskan, lantaran dahulu waktu saya masih kecil, saya kerap bermalam dalam rumah Cie Natalia. Saya dapat menghubungi dan mengontak mereka kelak sesudah saya sampai di dalam rumah Cie Natalia.

"Cie, Eliza pengen bermalam dalam rumah Cie Cie sampai hari Selasa malam. Bisa gak Cie?", saya ajukan pertanyaan pada Cie Natalia yang menantiiku.

"Bisa donk Eliza… pengin bermalam satu bulan, satu tahun, itu pun bisa kalaupun kamu pengin", goda Cie Natalia.

"Yee… ya sudah, Eliza bermalam sampai Selasa malam ya Cie", kataku yang dibalas anggukan dan senyuman manis Cie Natalia.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya menyediakan seluruhnya. Sejumlah buku sekolah hingga sampai hari Rabu kumasukkan ke tas sekolahku hingga nyaris gak muat. Saya ambil tas bajuku yang lumayan besar, dan saya masukkan handuk kering, selimut kesukaanku, tiga stel seragam sekolah plus kaus kaki buat Senin sampai Rabu.

Gak lupa saya pilih lima stel busana rumah serta pakaian tidurku. Yang benar saya masukkan seragam baletku, komplet dengan sepatu balet yang udah kubungkus dengan kantung plastik. Dan sudah pasti beberapa pasang bra dan celana dalam yang duganya bakal cukup hingga hari Rabu kelak.

Juga diam diam saya bawa pil anti hamil yang teratur kuminum di waktu suburku, dan kuselipkan pada timbunan busana yang udah ada dalam tas bajuku. Tidak tahu mengapa saya terasa pil itu mesti kubawa, walau seingatku tiada pembantu lelaki di dalam rumah Cie Natalia.

"Cie, Eliza pengin mandi dahulu. Namun Cie Cie tak boleh pulang dahulu ya, Eliza pengen pergi saling kelak", saya meminta dengan manja.

"Iya, tak boleh was-was Eliza. Cie Cie nanti kok", kata Cie Natalia yang sekarang tiduran dengan rileks di atas ranjangku.

"Thanks ya Cie, kataku suka.

Saya selekasnya masuk ke kamar mandi selesai mempersiapkan pakaian gantiku. Secara cepat saya mandi keramas sebersih bersihnya, tidak lupa saya memakai cairan pencuci vaginaku buat bersihkan lubang vaginaku yang dirasa lembab dengan tersisa cairan cintaku sewaktu saya dibabat sore barusan.

Lalu selesai saya keringkan rambut serta badanku, saya ganti busana dan masukkan cairan pencuci vaginaku, sabun, shampoo, sikat gigi serta pasta gigi ke kantung plastik. Sesudah kurasa tiada yang ketinggalan, saya keluar kamar mandi.
 Sekalian bercakap dengan Cie Natalia, saya menyisihkan diri keringkan rambutku dengan hair dryer,  menyisir rapi rambutku.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU PART7

Sehabis saya masukkan semua yang bisa kubawa ke tas bajuku, saya mematikan lampu serta AC kamarku. Sepatu sekolahku telah kumasukkan ke kantung ngeresek, dan saya sendiri menggunakan sandal yang umum kupakai untuk acara enjoy.

Lalu kami berdua selekasnya turun ketujuan garasi. Ditolong Cie Natalia, saya menempatkan seluruh barang bawaanku di mobilku. Seusai usai, saya panggil pak Berbudiin, meminta buat menolong buka pintu garasi dan pintu gerbang, lalu saya serta Cie Natalia saling masuk ke mobil masing-masing.

Sempat kusaksikan barusan pak Bijaksanain melihatku dengan bertanya-tanya, tapi entahlah nampaknya dari mata pak Bijakin dia kelihatan puas, ataupun lebih persisnya lega melihatku. Diperjalanan ketujuan rumah Cie Natalia, saya anyar terpikir mengenai pembantaian sore barusan yang sebabkan saya tidak sadarkan diri sebab orgasme.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama