Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Ayu Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Ayu Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Ayu Salon, Hasrat-Bispak26 Berasal dari temanku yang ingin pangkas rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari barangkali tulisan ini lumayan amburadul masalahnya betul-betul saya baru kali pertama saya menulis. Di waktu itu saya baru mengetahui nyatanya wanita yang bekerja di salon tak segalanya tetapi ada sejumlah yang dapat diajak kencan di hari sabtu tempo hari kami setuju untuk cukur rambut serta kita janjian jam 1 siang dalam tempat.

Di pertama saya masuk, aku lekas ke arah ke arah tempat meja reception serta di situ saya mengucapkan niat buat pangkas rambut. Disebut wanita elok yang duduk dibalik meja reception biar saya menanti sekejap karena lagi repot semua.  Sembari menanti, saya berusaha untuk melihat-lihat sekitaran siapa yang tahu ada temanku, tetapi tidak dilihat ada temanku pada semuanya orang itu.  Kemungkinan ia belum tiba, pikirku.

Kuakui kalau sebagian besar wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik serta putih dengan bentuk badan yang seimbang serta aduhai. Kalaupun bisa mengasumsikan usia mereka, mereka berusia sekitaran 20-30 tahun. Saya jadi terkenang dengan perkataan temanku, Hanni, kalau mereka dapat dibawa kencan. Tapi saya sendiri masih kuatir karena salon ini serius seperti salon secara umum.

Selesai beberapa waktu menanti, saya ditegur oleh reception jika saya dapat cukur rambut sembari menunjuk ke satu diantara daerah yang kosong. Aku juga ke arah yang dipastikan. Beberapa menit lantas seseorang wanita muda yang elok menugur sekalian menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya pengin dimodel apa?" tukasnya sembari melihatku melalui cermin serta masih menggenggam rambutku yang udah rada panjang.

"Mmm.. dikelar'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti pada tempat potong rambut secara umum, aku juga dikasih penutup pada seluruhnya badanku buat mengelit beberapa potongan rambut. Beberapa waktu pertama demikian kaku serta dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Ayu Salon

Saya yang diam saja serta ia repot mulai motong rambutku. Benar-benar tak sedap rasanya serta saya berusaha untuk cairkan situasi.

"Mbak.. telah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Kurang lebih telah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja sekali ya potong di sini?" lanjutnya sembari selalu memangkas rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, lagi kok ada salon, ya telah deh, saya potong di sini. Ini janjian sama rekan, tetapi mana ya kok belum ada?" jawabku sedikit tidak jujur.

"Ooo.." jawabannya singkat serta terkesan cuek.

"Hei.." kedengar nada temanku sembari menepuk bahu.

"Eh.. elo anyar dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. aku potong dahulu yach.." jawabannya sekalian berakhir.

Bercakap punyai bercakap, pada akhirnya kami dekat, serta terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ pun, ia orang Manado, ia enam bersaudara serta ia anak ke-3 . Kami juga setuju buat janjian berjumpa di luar di hari Senin. Untuk pembaca pahami tiap hari Senin, salon ini tutup. Seusai saya usai, sekalian memberi tehnik seadanya, saya bertanya apa dia pengin saya mengajak makan. Ia bersedia dan dia menulis di selembar sehelai kertas kecil nomor teleponnya.

Sekalian tunggu Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh sejumlah temannya yang namanya Susi, Icha serta Yana. Ke-3 nya cantik-cantik tetapi Stella tidak kalah elok sama mereka baik itu wajahnya pula badannya. Susi, dia mempunyai rambut rada panjang serta pada bagian-bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia rada pendek, tatapannya lumayan mistis, dadanya sebesar Stella tapi karena bodi badannya yang rada pendek maka dari itu payudaranya membikin ngiler seluruhnya mata laki laki untuk menikmatinya.

Sedang Yana, dia terlihat benar-benar menjaga badannya, dia demikian mengagumkan, lingkar pinggangnya yang paling baik dengan tinggi tubuhnya, bokongnya serta dadanya-pun sangatlah seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Selanjutnya kami berjumpa dalam hari Senin serta di lokasi yang telah disetujui. Seusai makan siang, kami lihat bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku terkagum pada kecantikan Stella yang kala itu memakai kaos ketat punya warna biru muda ditambah lagi rompi yang dikancingkan serta dikombinasi dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius ikuti jalan cerita film itu, sampai pada akhirnya semuanya pirsawan dikejuti oleh satu episode. Stella terlihat terkejut, kelihatan dari bergetarnya badan ia. Tidak tahu ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan kadangkala meremasnya serta dia diam saja.

Singkat kata, saya membawa ia pulang ke kostnya, di tengah-tengah jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang tetapi putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya lantaran saya sendiri tengah bebas, serta kuputuskan untuk naik tol serta putar-putar kota Jakarta. Sekalian nikmati musik, kami sama-sama diam diri, sampai selanjutnya Stella menjelaskan,

"Mmm.. Will, saya pengin bicara suatu sama kamu, benar-benar seluruhnya sangat cepat, Will.. saya suka dengan kamu.." tuturnya perlahan tetapi pastilah.

Seperti disabet petir dengar kalimatnya, dan secara reflek saya melihat ke kiri memandang ia, nampaknya ia serius dengan yang baru saja dia sebutkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu udah sangat percaya dengan perkataanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sekalian kembali fokus ke jalan.

"Saya tidak ketahui mengapa kalau saya terasa kamu tidak seperti lelaki yang sempat saya tahu. Kamu baik, serta kelihatannya perhatian and care. Saya tak ingin bila sesudah saya pulang ini, kita tidak dapat bertemu kembali, Will. Saya tidak ingin kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. jika saya bisa jujur sih, saya  senang dengan kamu, Tel.. namun kamu ingin khan bila kita tidak doian dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Ayu Salon

"Ok, kalau itu pengin kamu, mm.. bisa gak saya ‘sun' kamu, bukti kalau saya gak bermain-main sama perkataanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti mati, jantungku pengen lepas, napas jadi sesak. Hilang ingatan ini anak, seperti betul-betul! Satu kali lagi, saya melihat ke kiri menyaksikan parasnya yang bundar dengan bola mata yang mempunyai warna coklat, ia menatapku tajam serta serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sembari memandang matanya, dan ia menganguk perlahan.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sekalian balik ke jalanan.

Beberapa saat lantas ia bergeser dari tempat duduknya serta ambil status buat berikan suatu "sun" di pipi kiriku. Diberilah sebuah kecupan di pipi kiriku sembari merengkuh. Lama sekali dia mencium serta ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, oke!Payudaranya yang cukup melawan itu lagi menghimpit lengan kiriku. Gila, sedap sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatic tangkai kemaluanku lantas mengeras.. Dengan perlahan sekali, Stella berbisik, "Will, saya suka dengan kamu," serta dia kembali mencium pipiku serta masih tetap mendesak payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, nampaknya saya sungguh-sungguh telah terangsang dengan perbuatan Stella, serta beberapa kendaraan yang melaluiku menyaksikan ke arahku tembus kaca filmku yang cuma 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya perlahan dan lumayan lirih. Saya tak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku serta menuju ke bawah. Saya telah serius terangsang. Satu kali lagi Stella berbisik,

"Will, saya tahu kamu terangsang, bisa tidak saya saksikan punyamu? punyai kamu besar yach!"

saya mengacaukank. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia cukup kepelikan pada waktu ingin buka ikat pinggangku lantaran ia cuma memanfaatkan satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang kemudian saya kembali menggenggam sopir mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang udah keras di luar. Selang berapa saat ditelusupkan telapak kirinya ke dan digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku perlahan. Sedikit-sedikit parasnya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari sisi kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, dan dia sempat stop pada sisi dadaku, barangkali dia nikmati wewangian wangi-wangian BULGARI-ku.

Dia tambah turun serta turun ke bawah. Seringkali Stella lakukan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu menjalar naik ke atas. Ujung lidahnya sekarang ada di sisi biji kejantananku. Salah satunya tangannya menyelusup antara belahan bokongku, sentuh anusku, serta merabanya.

Stella meneruskan perjalanan lidahnya, naik kian ke atas, perlahan. Tiap pergerakan hampir dalam beberapa menit, teramat perlahan-lahan. Melintasi sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku tidak kusadari udah mencengkam kemudi mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap jilatannya kurasakan laksana keasyikan yang tidak habis, sangat nikmat, demikian perlahan-lahan. Setiap waktu kutundukkan mukaku memandang apa yang dilaksanakan setiap saat itu juga kusaksikan Stella tetap masih menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh hasrat.

Sekejap Stella kusaksikan membebaskan tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella lalu mulai turunkan parasnya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan berwaspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tiada terjamah sedikitpun oleh giginya.

Selanjutnya bergerak perlahan makin jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Saat tersebut kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar tidak lama serta kedengar nada ciri khas dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak lama kemudian mendekat. Kurasakan kehangatan yang fantastis enaknya mengguyuri sekujur badanku.

Perlahan setelah itu kepala Stella mulai naik. Berbarengan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai saat bibir serta lidahnya sampai di sisi kepala, kurasakan sisi kepala itu makin peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan kesenangan hisapan serta jilatan Stella demikian merasuk dan mengilik semuanya urat-urat syaraf yang berada di sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara halus lalu ke arah bawah. Kudapatkan payudara samping kanan. Kubuka telapak tanganku ikuti wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara lembut. Kubuka satu-satu kancing rompinya, serta kembali saya buka tepak tangan mengikut wujud payudaranya.

Sekalian masih tetap mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil busana ketatnya dari intermezo celana panjangnya. Digenggamnya tanganku serta ditujukannya ke dalam.  Dibalik pakaian ketatnya, saya meremas-remas payudaranya masih terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sembari mendesah nikmati kuluman pada kemaluanku.

Kuremas cukup kuat dan Stella lantas stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang lumayan menyembul dari BH-nya dengan terkadang menyisipkan satu diantaranya jariku pada payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang semakin cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara sisi kanan, saya bisa mendapat putingnya yang telah mengeras. Kupilin secara lembut.

"Ooh.. esst.." desahnya melepaskan kuluman serta kedengar nada karena membebaskan bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, mengisap, turun-naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berkali-kali. Saya gak bisa kembali memandang ke bawah. Badanku bertambah lama kian meliuk ke belakang kepalaku telah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian hebat mengerjakannya. Tidak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Edan, tidak pernah saya disedot sebagai berikut, pikirku. Pikiranku telah melayang jauh tidak tahu ke mana.

Gak kusadari kembali sekitarku oleh gelombang keasyikan yang menimpa semuanya urat syaraf di badanku yang kian tinggi. Saya stop sebentar meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada bagian leher tangkai kemaluanku, serta dia tampak tersenyum kepadaku.

"Kamu menakjubkan, Tel," bisikku sekalian menggeleng-gelengkan kepala terpikat oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Ayu Salon

Stella tersenyum manis serta terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya kalau kamu seperti begini selalu," bisikku kembali rasakan pegangan tangannya yang tak juga menyurut pada kemaluanku. Stella tersenyum.

"Kalau kamu sudah tidak mau keluar, keluarin saja, tidak perlu ditahan-tahan," jawabannya serta selanjutnya menjulurkan lidahnya keluar serta perihal ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia pahami saya lagi bertarung buat meredam ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku cukup keras membatasi rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tidak karuan, bersamaan dengan pergerakan kepalanya yang turun-naik. Ke-2  tangannya tidak henti-henti meraba dadaku, kadang dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadang dia membebaskan kuluman untuk ambil napas sebentar lalu meneruskannya kembali.

Lebih lama pergerakannya kian cepat. Saya udah usaha semaksimal untuk meredam ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba mengarah bawah. Kubuka kancing celananya. Cukup lama kucoba buka serta pada akhirnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Barangkali dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan rada ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Awal mulanya dia yang cuma bersangga pada satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Dengan gampang saya bisa sentuh kemaluannya. Sejenak telunjukku bermain pada bagian atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, begitu nikmat nih rasanya, pikirku. Kadang-kadang kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya telusuri tiap-tiap milimeter tempat dalam kemaluan Stella. Saya temui suatu kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal pula rasanya tangan kiriku. Sesaat kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap-tiap kuluman Stella. Rasanya telah berapa tetes spermaku keluar. Saya serius dibikin mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, ini kali dua jemari, jemari telunjuk serta jemari tengahku. Di waktu saya masukkan ke-2  jariku, Stella nampak melengkuh serta mendesah perlahan.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kian lama lebih cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya serta Stella sejumlah hentikan kuluman pada tangkai kemaluanku sembari terus menggenggam tangkai kemaluanku.

Tidak tahu telah berapakah orang yang lihat aktivitas kami terpenting beberapa supir atau kenek truk yang kami lintasi, tapi saya tidak perduli. Kepuasan yang kurasakan waktu itu betul-betul membiusku hingga saya udah lupakan segalanya. Kembali Stella menjilat, menghirup serta mengulum tangkai kemaluanku serta entahlah telah berapakah lama kami lakukan ini.

Kutundukkan kepalaku untuk menyaksikan yang dilakukan Stella di kemaluanku. Ini kali Stella mengerjakan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai tentang ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya pas di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat kepuasan yang kurasakan. Seringkali badanku bergetar tapi dia masih tetap di sikapnya. Terkadang dia masukan seluruh tangkai kemaluanku dalam mulutnya serta dia permainkan lidahnya dalam.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sekalian melepas tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya mengikut pergerakan turun naik.

"Stella, saya sudah tidak tahann.." kataku lumayan lirih membatasi ejakulasi.

Tetapi pergerakan Stella semakin cepat dan seringkali dia membuka matanya namun masih mengulum dan kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras dibarengi dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku di mulutnya.

Kondisi mobil kami waktu itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai pada akhirnya habis. Stella masih tetap menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu semua sisi kepala kemaluanku. Ugh, sangatlah nikmat rasanya. Seusai bersihkan seluruhnya spermaku dengan lidahnya, Stella menuju ke atas.

Kusaksikan ia, kelihatan ada banyak spermaku melekat di samping kanan bibirnya serta pipi kirinya. Saya mulai bergerak membetulkan status dudukku, pelan-pelan. Sembari masih digenggamnya tangkai kemaluanku yang udah lemas, Stella bergerak ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Ayu Salon

Demikian detik kami bercumbu serta saya pejamkan mata. Pada akhirnya dia mengatur tempatnya, dia duduk serta beres-beres busananya. Aku juga membereskan bajuku seadanya. Saya pakai celana panjangku tetapi tak kumasukkan pakaianku. Beberapa waktu sesudah itu, saya main ke kos Stella serta di ketika itu juga kami mengikat tali kasih. Awal mula bulan Maret lalu Stella datang dari Manado sehabis dua minggu dia ada di sana serta dia tidak balik kembali bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama di tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima menjadi operator di salah satunya perusahaan penyuplai layanan komunikasi gadget. Sementara itu saya selalu menjadi animator yang bekerja dalam sesuatu perusahaan di wilayah Kedoya tetapi saya harus tinggalkan kostku.

Sehabis kami hidup seatap, Stella mengaku padaku kalau waktu 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumen setianya dan dia menyampaikan jika semuanya karyawan yang bekerja di salon itu pun karyawan sex.

Stella tidak mengenali bagaimana asal awalnya. Stella sendiri tidak jelas apa salon sesuatu samaran atau sex ialah suatu tambahan. Ia mengucapkan kalau untuk membawa keluar satu diantara karyawati di sana, seorang harus bayar dari muka sejumlah Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuman punya kami berdua. Setiap malam sehabis mandi setelah dari kerja atau sesudah makan malam, kami mengerjakan hubungan seksual. Entahlah sampai kapan semuanya ini bakal selesai. Kami benar-benar nikmati tiap hari yang hendak kami lewati dan sudah kami lintasi bersama. 

Saya benar-benar tidak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella karena tambah hari saya kian terbius oleh kesenangan sex dan mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku di ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama