CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN TUBUH SEXY

CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN TUBUH SEXY


CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN TUBUH SEXY, Hasrat-Bispak26 Namaku Ari (nama fiktif), saya ialah seseorang mahasiswa di satu diantara perguruan tinggi tempatku tinggal, saya termasyhur selaku orang nerd yang tidak pedulikan wanita alias tidak pengen menjelimet dengan yang bernama kekasihan, tapi nafsu seksku yang tidak tersalurkan ini makin menggelora tiap-tiap saya lihat mahasiswi sekelasku yang miliki badan-tubuh menarik, selanjutnya tiap hal demikian berlangsung saya cuma dapat coli di rumahku sekalian memikirkan dapat ngentot sama mereka. Saya miliki kontol yang cukup menyenangkan buatku adalah sejauh 17 cm, gendut serta berurat.


Back to story….


Pagi hari ini saya kuliah dengan salah seseorang dosen wanita muda, kutaksir umurnya lebih kurang 26 tahun, dia ialah bu rida, akhwat cadar lebar, belum menikah sebab belumlah ada yang sesuai ucapnya, Awalnya dia mendidik di kelasku, dia tidak menarik perhatianku karena badannya yang selalu ditutupi cadar dan gamis panjangnya, tetapi tambah ke sini saya punyai fantasi tertentu ialah dapat rasakann badannya.


Saya pikir bagaimana langkahnya ya agar bisa cicipin badan beliau ini, saya memperoleh buah pikiran untuk menempatkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, meskipun tidak bisa bukti aneh-aneh namun paling tidak bisa memandang parasnya yang selalu tak ingin kalaupun dipotret, ini siang saya lalu memperlancar ide itu, esok harinya saya ambil rekaman itu serta saya memandang dosen yang kumaksud lagi masturbasi gunakan sebuah dildo dengan kenakan pakaian komplet di meja kerjanya


Menyaksikan hasil rekaman itu, saya menanti sampai sore hari berniat untuk menggrebek beliau, waktu area dosen udah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tiada suara,serta betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, ketika mau merapat, kuberkata "masih tetap ada orang?", "hhmm..masih" ujarnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut parasnya kelihatan jika dia sedang horny berat, ke-2  tangannya selalu di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini ruang AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia tampak was-was, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali kelarin sejumlah buku di sini" katanya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "pengen ngapain kamu?" Ujarnya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang sudah kurekam ke beliau, beliau dilihat pucat pasi, "kamu merekam saya?! Pengen apa kamu!" Teriaknya, "tak boleh berang-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu ini miliki gairah besar pun ya" jawabku enjoy, "gak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar agar banyak mahasiswa lain dapat setubuhi ibu?" Tanyaku dengan enjoy, ia terkejut serta tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu minta tak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa nggak saya tebar namun ibu harus patuhin saya" ucapku sembari buka celana panjang dan cdku, terekspos kontolku yang udah 1/2 tegang, dia mengalihkan mukanya dan berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlagak sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan enjoy, kedengar tangisan kecil, "udah gak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sekian lama ini belum disentuh lelaki pikirku lantaran begitu halus ke kontolku,kupinta dia memegang kontolku dan mengocak perlahan, tangannya menggigil, tetapi nurut mengocak, "udah gak boleh nangis sini lihat saja" ucapku sekalian menggenggam kepalanya buat menengok memandang kontolku, kelihatan matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka dan sepong kontol ari bu" ucapku, ia selalu tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya maka dia persoalan bernafas serta buka mulutnya, dengan cepat ku tambahkan kontolku ke mulutnya dan kuhentakkan dengan kasar. WAJIB 4D


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "kalaupun saya tidak pengen kasar, nih hirup saja!" Gertakku, memandang saya menyentak,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku dan memaju mundurkan kepalanya, saya segera ambil camera yang tergelintang di meja beliau serta merekam pekerjaan beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku dan mau berang sebab dia sadar saya merekamnya, tapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terhenti, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta mulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Sebab kurasa cukup babak sepongnya, kutarik keluar kontolku serta kuberdirikan badannya, "pengin ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, serta kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang nampak kaki dan paha mulusnya


dia gak memanfaatkan legging mestinya akhwat lain, dia cuman memakai cd memiliki motif bunga, kuremas lambat memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" katanya, kutarik cdnya serta kubuang tidak tahu ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu serta bibir memek masih yang semakin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya buat cari itilnya, selesai kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, sehabis kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia nampak menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku akan tetapi dia terus menikmatinya, "sshh..sudah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlaga sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya supaya merekam kegiatan eksekusiku, kudekatkan dan kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan gagahin ibu ri…ibu memohon..sshh" tuturnya sembari mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya dengan tujuan buat menstimulasinya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sekejap kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang nikmat, kumulai mengeluar masukan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu gagahin ibu!" Gertaknya, memandang dia memarahiku dengan keras


CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN TUBUH SEXY


saya melecut memeknya dengan keras juga ekspresikan kemurkaanku sebab beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tindakanku, memandangnya kian mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tidak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan seruan perihnya berganti jadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengin keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya lebih melecutnya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya berkenaan palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya


kudiamkan kontolku melepaskan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku yang menancap di mekinya, kubawa dia dan camera yang dari sejak barusan merekam aktivitas kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,kelihatan darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk dan berpijak di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya waktu kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya maka dia berdiri tegak dengan kontolku masih memecut memeknya, kerudung lebarnya mulai kusut seperti itu juga dengan gamisnya lembab sebab keringat kami, kedengar suara telepon yang kutebak itu merupakan telephone seluler punyanya, "ari setop ri…itu ada telephone..ssh" pintanya


saya terasa jika saya punyai sebuah inspirasi edan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, nampak dia jalan membungkuk bertopang pada lututnya, saya masih juga memacu memeknya tanpa ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sembari menggerakkan pahaku biar saya hentikan lecutanku, saya menarik pundaknya buat kembali tegak, kupegang dagunya serta berucap "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sekalian terus memaksa jalan, setelah tiba di meja kerja beliau, dia langsung beroleh smartphonenya dengan status menungging bertopang di meja kerjanya, kulepaskan kontolku untuk ambil camera tadi ketinggal di meja dosen lain. WAJIB 4D


kusaksikan dia langsung mengangkut telephone, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung percepat jalanku ke arah beliau, kuposisikan camera untuk selalu merekam kami, dan kembali kugenjot memeknya, secara halus untuk berikan kepuasan buatnya, "ingin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida buat aktifkan loudspeaker telpon selulernya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya was-was, "eeenng gak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" sebut bu rida dengan mendesah lantaran saya tidak menyudahi lecutanku di memeknya, "oh baik mbak, berhati-hati ya" sebut adiknya di telpon, "hhmm iya dek" katanya. Mengenal telephone itu udah selesai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu pengin keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat sangat bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku dan kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Ingin ngapain kamu disana? !" Katanya was-was, karena kontolku sudah basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, gak boleh di sana!" Teriaknya, kuhentakkan satu kali lagi kontolku sampai kontolku masuk seluruh di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot lambat sekalian kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah walau kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya terasa kalau saya lekas muncrat, kutarik kontolku dari anusnya dan kumasukkan ke memeknya yang rapat itu lagi untuk memberinya orgasme ke-2  untuk beliau, "ohh…ibu hingga" desahnya dituruti semburan cairan cintanya bisa lebih banyak ketimbang yang pertama, hingga membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan satu kali lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang baru-baru ini terima orgasme ke-2 , kupercepat pecutanku, "aahh ahh bu saya hingga sampai" desahku dibarengi dengan 4 kali muncratan pejuku dalam anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya merasai semburan pejuku di anusnya


seusai bahagia saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku serta badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, dan kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami memecut gairah barusan, kerudung panjang serta gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh dan pejuku yang keluar anusnya. Kulekas pakai bajuku, ambil bra beliau, "saya memohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, tidak boleh kadu siapa saja bila tak ingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka parasnya sembari kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari merupakan 4 hari sesudah momen pemerkosaan bu rida yang ari kerjakan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya merupakan salah seseorang dosen baru di perguruan tinggi yang berada pada kota ini, saya biasa disebut "mbak-mbak akhwat" lantaran saya terus kenakan kerudung panjang diikuti gamis dan rok panjang buat tutupi badanku dari tatapan genit beberapa lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuma seukur 34B.


Ini hari yakni sekian hari sehabis saya alami bencana pemerkosaan yang sedang dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Ini sore saya harus pulang cukup malam kira-kira jam 9 malam karena banyak pekerjaan yang sebaiknya kuselesaikan ini hari. Lantaran udah termasuk tengah malam, jadi bis yang membawa dosen sudah tak bekerja kembali, karenanya saya memilih untuk pulang memakai bis transkota, kumenunggu lebih kurang 10 menit di halte depan universitas serta pada akhirnya hadir suatu bis transkota yang hendak kutumpangi, kutidak melihat jika bis itu dipenuhinya oleh lelaki, serta cuman sedikit ada wanita, tetapi sebab saya takut bila naik angkot jadi saya beranikan diri untuk memakai bus itu, saya tak mendapatkan bangku untuk duduk, jadi kumemutuskan untuk berdiri, waktu ku asyik bergelut dengan handphoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terkebat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama