CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MANIS

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MANIS

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MANIS, Hasrat-Bispak26 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Tetapi ke mana arahnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tidak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Insiden baru saja telah memusnahkan kepercayaannya pada keluarga besarnya. Dengan uang sisa, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Sehabis masalah Ryoko usai, Sani memanglah kembali pada sana. Tetapi ia cuman mendapatkan sodoran tas berisi barang pribadinya dan komentar dingin dari penjaga di muka.


"Sebab udah dikeluarkan, Anda telah tak memiliki hak tinggal di sini kembali. Ini sejumlah barang Anda."


Satu kembali maksud Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Namun ia sukses sampailah di dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tak ada pada tempat, tengah ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri buat pekerjaan negara. Jika tak ada kebutuhan penting, saya tak dapat tolong."


Sani tak dapat ajukan pertanyaan seterusnya karena sang penjaga langsung tutup gordin jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Sehabis instansi serta keluarga, Bambang Harjadi juga sudah wafatkannya. Tak ada manusia yang pengin membantu JuaSani. Dengan cara limbung serta jiwa tergoyang ia jalan terseok menghindari dari rumah Kombes Bambang, saluran air matanya tidak dilihat di tengah-tengah siraman hujan deras.


Seandainya ada Ryoko…

Ryoko udah kau khianati!


Tetapi ia penjahat!


Apa perbedaan dengan diri kamu? Meski penjahat, malah Ryoko tidak pernah mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malah beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan gak pastinya arah, dan hujan selalu turun dengan deras. Sani sudah tidak perduli kembali, dia serius kehilangan pegangan. Beberapa kali ia terjatuh, serta terciprat di saat kendaraan lewat di sebelahnya. TEET TEEET! Sani menengok. Seseorang pengendara motor ada di sampingnya, serta bercakap padanya,


"Ojek, Non?"

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MANIS


Sementara Sani tercenung. Lantas ia menentukan untuk naik ojek itu. Ke mana saja dibawa, ia gak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam tidak terang. Tetapi sang tukang ojek seakan mengerti… serta ojek lantas melesat tembus hujan, di tengah-tengah kota yang ke arah senja.


Mendekati malam…


"Pirsawan. Heboh penangkapan jaringan prostitusi Ryoko yang libatkan pelaku polwan membuka kembali fase anyar saat beberapa waktu ini dalam masyarakat mulai tersebar video porno yang disangka diaktori JP, pelaku polwan itu.  Walau begitu Kepolisian menjelaskan video itu tidak ada hubungan dengan kasus ini dan bukan menyertakan JP. JP sendiri ditemui sudah distop secara tak hormat lantaran bisa dibuktikan kerjakan pelanggaran code etik…" Tayangan kabar malam lagi menyuguhkan beberapa hal yang menusuk Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" nada Sani meratap panjang ditingkahi gelak tawa sejumlah laki laki.


Semua sedang ada di dalam satu warung kecil di teritori kotor, di tengahnya asap rokok, kulit kacang, serta botol-botol minuman keras. Suara bercakap Sani melantur lantaran ia sendiri telah tidak kuat mengusung kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek dan dibuat mabok.


"Eh gua ada videonya yang berada di tivi itu loh!" sengit seorang lelaki di dekat Sani. "Aku diberikan sama sang Kus tukang pulsa di muka. Ingin tonton tidak?"


Beberapa temannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Dan kedengarlah desah gairah Sani dalam warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Banyak lelaki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa dan memberikan komentar saru menyaksikan selingan kecil di tengah-tengah dinginnya hujan yang bersambung sampai malam dan menyiram warung itu.


"Eh Non, pengin turut tonton film sengit gak?" Sang tukang ojek barusan memboncengkan Sani mengangkut kepala Sani hingga Sani dapat menyaksikan video di HP temannya.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Orang temannya kembali, nampaknya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak mampu menantang sewaktu dimainkan sesuai itu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang menempatkan beberapa poto Sani saat lagi menyaru jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil ketika penangkapan di dermaga, serta beberapa foto berawal dari pengumpulan bukti-bukti Savitri. Semisalkan Sani masih berpikir jernih, ia patut berprasangka buruk dengan bocornya semua bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tapi bergelas-gelas minuman keras udah mengaburkan akalnya. Sang preman menggapai muka Sani dan menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut bersua berbau alkohol di mulut lain. Kawan-kawannya malahan tepok tangan dan menyemangati. Mereka tidak mengerti, tak perduli, siapa wanita elok ketidaktahuan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol dan video porno memancing birahi mereka dan bertepatan ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Mirip yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh telah tengah malem nih. Saya pengen tutup!" kata seorang, kayaknya pemilik warung. "Mari bayar, tidak boleh di ngutang! Lu pada membuka botol saja sampai sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu katakan, "Sori Bang, saya kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang tidak bayar. Namun kalau saya bayar pakai ia saja bagaimana?"


"Iktikad lu apa bayar gunakan ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa gunakan ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman terus menciumi serta menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sembari melihat tamu wanitanya yang mabok itu. "Namun gua lebih dulu yang gunakan ia. Gua kagak ingin sisa elu pada."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela dan pintu warung. Beberapa orang di situ mengenyahkan seluruh yang berada pada atas meja, lalu mengangkut badan Sani dan menempatkannya terlentang di atas meja, dipersiapkan untuk jadi tempat pemuasan hasrat.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, seluruhnya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata dan dilihatnya sinar matahari yang udah lumayan tinggi.


"Ahh…" rintihnya, berasa kepalanya sakit.


"Telah bangun?" kedengar nada wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Biasanya minum hingga ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani cuman dapat berbicara putus-putus. Ia belum menyaksikan siapa wanita yang berbicara dengannya.


"Hingga gak pakai busana begini. Marilah, bangun, gunakan busana dahulu."


Sani bangun dengan kerja keras, lalu menggunakan kembali pakaiannya yang berantakan. Ia lantas sadar di vaginanya ada sejumlah sisa sperma. Ia terkenang momen-kejadian mirip sewaktu masih menyusup, ia tertidur sehabis layani lelaki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dirinya sendiri.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air berada di belakang," kata sang wanita sekalian menunjuk. Sani saat ini dapat memandang ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, muka keras yang tetap masih sedikit tersisa kecantikan, tank kampiun kusam, serta kuku bercat merah yang tidak rapi.


Sani ketujuan belakang warung, di situ ada WC jongkok simpel yang kotor dengan ember dan gayung. Menghentikan jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali lagi ke tengah warung.


"Tukasnya Alip kamu ingin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia ngomong membawa kamu kesini tuturnya kamu ingin cari kerja."


Sani lumayan kebingungan.


"Kebingungan? Baru pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita memaparkan, sekalian menghidupkan rokok.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MANIS


"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama satu diantaranya lokalisasi kelas bawah di kotanya. Statusnya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sembari menyalami. "Betul pengen kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengin?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Seorang lelaki jatuh di jalanan. 2 orang lelaki lain menyepak dan menginjaknya. Lelaki yang jatuh itu kerepotan berdiri dan selanjutnya sukses kabur. 2 orang yang menyerbunya membentak-bentak.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main tak bayar Mbak!" orang tadi menyepaki berteriak membalasnya.


"Ramai sangat sich," 


Omel Mami Nuri sekalian melihat ke jalan. Seseorang lelaki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis serta baju kusam. Cakepgnya seperti karyawan rendahan, laki laki yang tidak berhasil dapatkan kesuksesan walaupun sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap juga Mami Nuri menyambutnya secara baik, menyilahkannya duduk di sofa depan serta tanpa ada disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat dan mengekspos diri di muka sang bapak. Wujud mereka beraneka ragam, dari ABG kurus kering hingga sampai STW montok. Berbau jenis-jenis wangi-wangian murahan berbenturan di hidung sang bapak. Banyak pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, membuat belahan dada dan paha, tapi kesan-kesan murahan tidak dapat lenyap. Tetapi sang bapak terasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia datangi itu, nyatanya ada pula yang cukup. Ia menunjuk wanita yang ada di tengah. Wanita itu kenakan blus tanpa ada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran tampak. Walau riasannya semenor lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, serta bulu-bulu mata palsu, mukanya selalu lebih elok. 

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang bapak pilih ia. Sang bapak memutuskan Sani. Telah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia sungguh-sungguh berasa gak mempunyai harga diri kembali sehabis dibuat malu di mata masyarakat, diberhentikan, dibuang orang-tua, dikhianati keluarga, dan paling akhir digilir oleh satu kelompok begundal kelas teri sewaktu mabok. Karenanya ia lantas gak pikir jenis-jenis waktu Mami Nuri tawarkan tugas. Ia tidak berasa dianya wanita baik. Apalah kembali ia kecuali sama yang ditudingkan penjuru dunia, semuanya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disini daerah yang layak buatnya, di mana seluruhnya orang didalamnya gak mempunyai harga diri. Di mana seluruh wanitanya mengangkangkan kaki buat uang. Sani tersenyum serta menggamit sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, selepas sang bapak bayar minuman yang tak disuruh serta harga kemahalan. Mereka tuju kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan dipan bambu dan kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan serta rintihan palsu banyak pelacur murahan yang lagi bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga di situ. Seperti itu dia kehidupan Sani saat ini, pokoknya sama dengan kerjaannya di bawah Ryoko dahulu, akan tetapi kelasnya berbeda jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari pebisnis, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani gak repot membawa berbicara atau berteman sang bapak, dia terus menanggalkan kemeja laki laki hidung belang itu, lalu menelanjangi diri. Buat memancing hasrat, ia menciumi sekujur badan sang bapak yang tiduran di tempat tidur. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, serta selanjutnya kemaluan. Sang bekas polwan langsung menjulurkan lidahnya serta menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Ketrampilan blowjobnya yang paling terasah di saat bekerja untuk Ryoko gak lenyap. Setelah membasahi seluruhnya kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, menggelikan pelir, dan terus turun hingga lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang berasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia betul-betul mujur memperoleh service papan atas dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak dan memasukkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia telah tidak pikir gunakan kondom—dia gak perduli kembali dengan dianya sendiri, tidak perduli kemungkinan hamil atau penyakit. Sani tersenyum palsu saat ia mulai menggoyang-goyang tamunya perlahan, lalu ia tundukkan badan di depan sembari merengkuh kepala sang bapak supaya nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu terhadap Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang cukup di luar sangkaan, nyatanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani melecutnya sampai ia sendiri orgasme, namun tamunya terus tegang. Mereka lalu ubah status jadi misionaris, serta sang bapak memacunya cukuplah lama, barangkali 20 menit, hingga sampai ia mandi keringat serta sang bapak pucat.


"Kok tidak keluar-keluar sich! Pakai obat kuat ya?" maki Sani geram. Sang bapak nyengir. Rupanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Lagi Sani orgasme, tetapi ia gak menikmatinya. Vaginanya telah berasa kering sebab kelamaan digunakan.Pada akhirnya sang bapak ejakulasi pula, meskipun disongsong paras cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menyimpan uang di atas dipan serta mengeloyor pergi. Sani tergeletak mengangkang, ngilu. Akan tetapi kerjaannya belum usai. Kecantikan alami Sani udah membikin banyak lelaki hidung belang menyemut ingin nikmati kemulusan badannya. Serta baru-baru ini Sani bangun serta memakai handuk buat tutupi badan bugilnya, pintu bedeng tempat pertarungannya barusan udah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok dan wajahnya gahar masuk dengan sesenang hati, Salah seseorang pada mereka yang nampaknya pimpinan segerombongan itu lantas buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih tidak kuat buat menantang, selangkangannya masih perih sesudah digempur penis bandot tua konsumen awal mulanya, serta dia memang tidak ingin kembali menentang. Dia biarkan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksakan berlutut di lantai yang cuma diaci seadanya.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MANIS


Lututnya agak sakit lantaran terbentur semen kasar, serta perih di saat dia diminta beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu betul-betul tak berperasaan, dengan kasar dia menjejali penis kotor dan berbau milik dia ke mulut cantik si gadis yang sekarang terselak, dan usaha seharusnya buat mengesankan lelaki yang udah bayar badannya untuk berikan service terunggul. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lantas mulai melingkari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… andaikata Sani tahu jika banyak preman itu sekali-kali tidak bayar satu rupiah lantas buat nikmati badan cantiknya! Seumpama Sani tahu kalaupun Mami Nuri saat ini lagi mengurut dada lantaran harus melepaskan divanya jadi gaji uang keamanan yang teratur ditagih banyak preman.  Serta Mami Nuri cuman dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit ketahan wanita itu sejalan badannya yang diberlakukan ibarat binatang oleh ke-3  preman. Pada akhirnya Mami Nuri cuma dapat terisak lambat waktu dia masuk ke kamar serta memandang Sani terlentang tak sadar diri tidak memiliki daya, semprotan sperma penuhi muka, payudara dan sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengkak, dan anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani meniti kedudukan sebagai pelacur kelas teri. kecantikannya tidak redup, bahkan juga kenggunannya kian terpancar meski dia tidak kenakan banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias sangatlah menor buat menimbulkan perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simple, juga hampir tidak bermake-up justru membutanya jadi amat anggun, dan menimbulkan banyak lelaki yang mengharapkan servis dari dianya sendiri. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dilakukan membuat konsumennya demikian mencintai dianya. Serta demikian keseluruhan layanan yang dikasihkan Sani sampai beberapa konsumen setianya tidak mengenali kalaupun si gadis mulai merekayasa orgasmenya.


Ya, seperti pada biasanya banyak pelacur yang sering layani laki laki, Sani juga mulai berasa rangsangan pada vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai bergaya untuk bikin banyak tamunya terasa bagaikan laki laki dahsyat.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Walaupun sebenarnya bila tidak dikarenakan obat kuat, karenanya dalam perhitungan 3 hingga 5 menit jadi banyak lelaki itu udah berejakulasi dalam rahimnya…


Serta waktu 5 bulan itu, keterkenalan yang didapat Sani mulai membikin orang pelacur yang sesungguhnya masih lebih muda dari Sani berasa tersaingi. Lantaran sebelumnya Sani hadir dirinya-lah diva di semuanya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sembari membelai dada sektor Margo, kepala preman Kalirotan yang paling dihormati.


"Apa?" kata Margo perlahan tetapi dengan suara berani.


"Saya tak sukai dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah murung bagaikan anak kecil yang ingin menjadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sembari lalu, walaupun sebetulnya dia bisa menerka wanita yang mana dimaksud Mira, lantaran dia sendiri sudah seringkali merasakan kehangatan dan servis keseluruhan si gadis yang diberi dengan cuma-cuma menjadi bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Terhitung sewaktu tanpa jijik dan geli wanita itu menjilat bersih penisnya yang baru-baru ini menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama