CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU PART4

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU PART4

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU PART4, Hasrat-Bispak26 "Eh kalian lihat gak, sang cebol barusan itu… matanya jelalatan lagi melihatin dadanya Cie Fifi… kurang ajar dech utamanya", gerutu Sherly saat kami ketujuan parkir mobil.

"Waktu iya Sher? Saya gak lihat sich", bertanya Jenny.

"Kamu sich, yang ditilikin cuman Eliza. Berhati-hati lho Jen, kelak yang cemburu tidak hanya saya saja lho!", kata Sherly dengan suara memikat.

"Kalian ini… apaan sich…", saya menyambat kecewa kendati sebetulnya hatiku suka sekali dengar semua ledekan mereka itu.

"Lhoo… kan benar-benar betul, bukan saya saja yang dapat cemburu, tetapi yayangmu pun kan", goda Sherly kembali, serta Jenny turut ketawa melihatku tidak dapat menjawab.

Habis dech saya, mereka berdua seperti bekerja bersama-sama buat menghinaku habis habisan dari sejak kantin hingga ke parkir mobil. Tiada yang dapat kulakukan, saya telah tidak dapat membalasnya kata-kata mereka serta pasrah saja dibarengi ke-2  doiku ini, yang sampai hati membuatku lagi tersenyum malu semacam ini.

"Lhoo… Andy itu nungguin kamu sayang. Hayo, kalian janjian ya?", goda Sherly di saat kami telah dekat sama mobilku.

"Hai Andy… nungguin Eliza ya… nih kukembalikan dech Elizanya", Jenny menegur Andy sekalian menghina kami berdua.

"Hai Eliza… hai Jenny… Sherly…", sapa Andy yang lantas menunduk malu, sebab barangkali ledekan Jenny itu.

"Hai pun Andy… Eh Eliza, kamu kok diam saja sich?", Sherly langsung menghinaku seusai membalasnya sebutan Andy.

Saat ini saya cuma dapat turut menunduk malu. Lantaran Jenny dan Sherly, sekarang lidahku rasanya kelu bahkan juga cuman untuk menegur Andy.

"Ya sudah dech, kami titip Eliza sama kamu ya Andy. Gak boleh ditiadakan lho!", kata Jenny yang tiba-tiba suara suaranya jadi galak.

"I… Iya", jawab Andy dengan suara lambat.

"Awas jika kamu hingga sampai melenyapkan Eliza, Andy", kata Sherly dengan sama galaknya.

"I… Iya…", Andy menjawab kembali dengan nada sepelan barusan.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU PART4

Mukaku rasanya betul-betul panas. Entahlah, kemungkinan parasku telah semerah kepiting rebus. Saya memandang mereka berdua dengan dongkol berbaur suka serta malu, tetapi mereka berdua punya sikap seakan tidak ada apa-apa sampai saya jadi lebih gaungs dari mereka berdua.

"Ya sudah Eliza, saya pulang dahulu ya, bentar kembali saya les sama Cie Stefanny tuch. Andy, saya pulang dahulu ya", kata Jenny yang mengedipkan matanya dengan lucu sekalian lambaikan tangan.

"Saya turut kamu saja ya Jen. Dah, Eliza… Dah Andy…", kata Sherly yang lambaikan tangannya.

Saya balas mengangkat tangan sekejap dari mereka berdua. Sebelumnya saya kembali menunduk malu, saya lihat selintas, nyatanya Andy pula angkat tangannya pada Jenny serta Sherly.

Diam diam saya terasa sedikit iri mengayalkan apa yang kurang lebih bisa terjadi dalam rumah Jenny seusai ini. Manalagi Sherly ikut serta ke situ. Barangkali Sherly serta Jenny akan ajak Cie Stefanny bermesraan atau juga bercinta, dan perlahan-lahan nafsuku mulai naik mengandaikan semuanya.

Namun saya sadar saya gak boleh mengayalkan banyak perihal yang dapat menghidupkan nafsuku pada saat saya masih di sini bersama Andy, sebab saya tidak pengin membuat malu diriku sendiri. Apalagi saya jangan kehilangan fokusku waktu ini. Saya gak mau Andy menduga saya gak perhatian kepadanya kalaupun nanti obrolanku gak menyambung sebab pikiranku yang melayang-layang ke mana saja.

"Hai Eliza…", Andy menyapaku kembali pas saat saya memandang Andy.

"Hai  Andy…", sekali ini saya dapat balas menegur, kendati pun dengan hati yang berdebar-debar gak karuan.

Kami kembali tercenung sesaat lama waktunya. Saya coba cairkan keadaan yang canggung ini.

"Andy, kamu betul tengah nungguin saya?", saya ajukan pertanyaan pada Andy.

Andy tersenyum malu serta menggangguk.

"Mengapa?", tanyaku dengan penuh rasa mau tahu apa lebih kurang jawaban Andy.

"Aku… aku…", Andy tergagap cemas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya tersenyum geli menyaksikan kecemasan Andy. Walau sudah pasti saya terasa suka, namun saya mulai ingin tahu kenapa Andy menantiku di sini. Apa Andy ingin menjelaskan suatu padaku?

Kembali kembali saya mengeluh dalam hati, dengan seluruhnya perhatian yang diberi Andy padaku ini, tetap juga kami ini belum juga dengan status sepasang pacar.

Walaupun demikian, besar asaku jika dalam kurun dekat kami berdua akan sungguh-sungguh jadian, dan… dan…

"Eliza… eeh… kelak malam… bisa saya telpon kamu?", bertanya Andy membubarkan lamunanku.

Saya berasa seperti tersambar petir pada siang hari yang benar-benar ceria ini, lalu hatiku rasanya seperti disiram air es yang sangat dingin. Nyaris saya tak sadar diri, serta saya hampir gak yakin dengan pendengaranku.

Tapi… oh, terima kasih Tuhan… berikut saat yang kutunggu nantikan sejak mulai saya berjumpa dan kenal Andy di kelas 1 SMA. Selanjutnya Andy mulai berani jelas terangan usaha dekatiku, serta saya mulai berani mengharap, mudah-mudahan mimpi elokku dapat selekasnya terpenuhi.

"Bisa", saya menjawab sekalian menunduk, dan saat ini tukar saya yang tersenyum malu berbaur rasa puas yang benar-benar amat.

"Kalaupun gitu… saya malam nanti telpon kamu ya… jam delapan malam bisa Eliza?", bertanya Andy kembali.

"Iya… jam delapan malam boleh… aku… saya nanti ya", saya berujar lambat, serta parasku berasa panas.

"Iya… jam delapan malam", kata Andy.

Jantungku berdegap dengan kuat, hingga sampai rasanya saya dapat dengar degup jantungku sendiri. Ini ialah suatu janji yang menyenangkan buatku.

"Saya pulang dahulu ya Andy…", saya minta pamit di Andy selesai kembali lagi kami termenung cukuplah lama.

"Oh iya… saya pun pulang dahulu Eliza. Take care ya…", kata Andy.

"Iya, kamu pula take care ya Andy…", kataku dengan jantung yang kembali berdetak cepat.

Saya masuk ke mobilku sesudah sama-sama lambaikan tangan dengan Andy. Saat ini saya diperjalanan pulang, dengan hati yang paling berbahagia. Andy dapat menghubungiku malam nanti, entahlah apa yang bisa kami bahas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Yang pasti ini hari saya suka sekali, serta saya tidak sabar tunggu waktu ini berputar-putar sampai jam delapan kelak, mendatangkan saat yang cantik untukku.

V. Kenakalanku Bersambung

Saya tekan klakson mobilku 1x sewaktu saya telah ada di muka pintu gerbang rumahku. Tidak beberapa lama kemudian saya lihat Wawan yang memberikan pintu buatku, serta saya jadi terkenang keusilanku barusan pagi. Saya mengendalikan napas sekalian masukkan mobilku ke garasi, siap-siap terima nasibku.

Tetapi saya sedikit terkaget menyaksikan ada mobil kokoku di garasi. Serta sewaktu saya menyaksikan kokoku berada pada dalam mobilnya, yang kayaknya repot mengutak atik suatu hal dalam mobilnya, saya bernafas lega. Tiga pejantan yang tentu menyimpan marah padaku itu gak dapat seberani itu buat menyentuhku pada saat ada kokoku di sini.

Jadi saya turun dengan rileks, dan merapat mengarah kokoku masih repot dalam mobilnya. Saya lihat Wawan yang menatapku dengan penuh gairah, serta saya meleletkan lidah kepadanya dengan tenang tanpa ada khawatir dapat diapa apakan olehnya. Dan saat ini saya telah ada dalam samping kokoku.

"Halo ko… diapain kembali sich mobilnya?", saya menegur kokoku.

"Oh… kembali masang CD lagu anyar nih", jawab kokoku.

"Lagunya siapa… saya pengin donk", saya mulai merengek-rengek.

"Iya iya saya membeli dua kok. Nih satunya", kata kokoku yang keluar mobilnya dan memberinya satu kotak CD masih yang terbungkus ini padaku, keliatannya kokoku telah usai memasangkan CD lagu anyar itu dalam CD changer mobilnya.

"Thanks ya ko", kataku dengan puas dan menimang-nimang nimang CD itu, lantas memulai membaca lihat judul lagu yang ada di dalam CD itu.

"Iya iya… marilah makan dahulu, saya udah lapar nih", kata kokoku sekalian merecoki rambutku sampai jadi sedikit awut awutan sesuai ini.

"Iih… apaan sich", saya marah-marah dan menguber kokoku yang udah larikan diri ke dalam. 

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU PART4

Sekianlah bila saya berbicara kokoku, kami kerap jadi sedikit ribut dalam gurau seperti berikut. Lalu kami makan bersama sembari sama-sama ceritakan banyak hal yang baru kami alami.  Tentu saya tidak segila itu untuk ceritakan semuanya pekerjaan seksual yang kualami di kokoku.

"Me, saya kelak dibutuhkan handycam. Berada pada kamu kan me?", bertanya kokoku sewaktu kami udah tuntas makan.

"Oh iya… sesaat saya ambilkan ya ko", kataku sembari membersihkan tanganku.

"Aku terus turut saja ke kamarmu me, sekaligus meriksa anti virus di komputermu", kata kokoku.

"Ok dech", kataku serta saya tunggu kokoku usai membersihkan tangan, lalu kami duanya sama ke atas tuju kamarku sembari kadangkala sama sama mengejek, serta sekali ini saya yang menang demikian saya memanfaatkan Cie Stefanny menjadi bahan ledekan.

Saya melepaskan sepatu dan kaus kakiku, yang setelah itu seluruhnya kutaruh di almari sepatu. Saya jadi terlintas tempo hari, waktu Jenny serta Sherly tiba mengantarku serta memandang sepatu Cie Stefanny.

Sekejap jantungku berdetak cepat. Tiba-tiba saya berasa takut mengandaikan apa reaksi kokoku bila dia lihat Cie Stefanny tertidur di tempat tidur kamarku pada situasi telanjang bundar. Tetapi aku terus kembali tenang saat saya sadar kalaupun tidak ada sepatu siapa-siapa saja yang di muka pintu kamarku.

Dalam kamar, saya menghidupkan AC serta buka korden jendela. Sesudah kokoku merapikan anti virus di komputerku dan handycam itu kuberikan kepadanya, kokoku mohon pamit padaku, tukasnya pengin temani papah mama. Mereka akan pulang hari Minggu kelak, yang kemungkinan besar mereka pulang saat malam hari pada umumnya.

Sembari tutup pintu sesudah kokoku telah keluar kamarku, saya mulai memikir, memiliki arti saya sendirian hingga sampai esok malam. Serta saya tahu saya mustahil dapat lolos dari gempuran tiga pejantan di rumahku ini jika saya tidak mengamankan diri di kamarku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Namun saya kebingungan pula memikir apa yang perlu kulakukan waktu saya harus makan nanti malam. Entahlah, kemungkinan saya mesti mengendalikan lapar malam nanti. Yah, kira saja diet.

Karena itu saya menutup pintu kamarku, namun suatu ketukan ketika saya masih sedekat ini dengan pintu kamarku membuatku menjerit terkejut.

"Me, ada apakah?  Ini barusan saya lupa jika saya bawain kamu roti tawar serta keju hobymu", kudengar suara kokoku dari balik pintu.

Saya buka pintu lalu saya menghambur serta merengkuh kokoku dengan lega. Jantungku berdegap kuat, dan saya usaha merehatkan diriku dengan menyelusupkan parasku di dada kokoku yang cukup sektor ini.

Kokoku balas memegang badanku secara lembut, dan saya lagi diam dalam dekapan kokoku.

"Me, ada apakah?  Barusan kamu kok hingga sampai menjerit sesuai itu?", bertanya kokoku dengan terheran.

"Aku… anu… memang siapakah yang gak terkejut bila pintu yang baru kukunci telah diketok semacam itu?", saya tidak setuju dan mendangak menyaksikan kokoku, dan saya memasangkan muka cemberut.

"Ooh… sorry dech bila getho", kata kokoku lalu membelai rambutku dengan sayang.

Saya suka sekali dengan tindakan halus kokoku ini. Saya kembali menyelisipkan mukaku ke dada kokoku, dan saya rasa aman ada pada dekapan kokoku.

Sebetulnya saya gak pengin melepas kokoku pergi, saya mau nikmati merasa aman ini. Namun saya takut kokoku jadi berprasangka buruk dengan sikapku.

Karena itu dengan berat hati saya membebaskan dekapanku di kokoku, lalu saya terima roti pemberian kokoku, tentu gak lupa saya berterimakasih kepadanya.

Seusai kokoku keluar kamar, saya kembali mengancing pintu kamarku agar saat kokoku udah pergi, saya udah aman. Sekurang-kurangnya ini siang saya bebas dari problem pak Bijaksanain, Wawan serta Suwito yang nyata gak ikhlas membiarkanku tidak bekerja.

Serta roti yang diberi kokoku ini pastilah dapat selamatkanku dari rasa lapar waktu kelak saya mesti terpenjara dalam kamarku sendiri, buat mengelak hasrat tiga pejantan itu.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU PART4

Sekarang saya pengin tidur siang barang sekejap, agar malam nanti saya tak lelah atau mengantuk waktu Andy mengontakku. Serta tentunya saya tidak ingin segera tidur demikian saja, saya pengin tubuhku bersih maka dari itu saya dapat tidur secara nyaman.

Karena itu saya siap-siap buat selekasnya mandi. Sembari menenteng handuk, saya datang ke kamar mandiku buat mempersiapkan air hangat pada shower dengan memutar handel keran ke yang kebanyakan.

Sehabis saya terasa air yang memancar dari shower ini tidak begitu dingin, dengan enjoy saya melepaskan pakaian serta rok seragam sekolahku, pula bra dan celana dalamku, lalu semua kutaruh dalam keranjang busana kotor.

Saya menggembok pintu kamar mandiku serta saya selekasnya berdiri di bawah siraman shower air hangat ini sampai rasa penat yang menimpa badanku sedikit terobati.

Sesudah semua badanku basah, saya mulai menganakemaskan badanku dengan cairan sabun mandiku yang halus, namun saya jadi menggigit bibirku sendiri saat saya menyabuni ke-2  payudaraku.

Seringkali telapak tanganku menyenggol puting payudaraku tanpa berniat waktu saya mencuci ke-2  payudaraku, serta dari sebelumnya yang tidak menyengaja itu saat ini saya sendiri yang jadi menyengaja sentuh serta merayu ke-2  puting payudaraku sendiri.

"Mmmh…", saya mengesah nikmati rasa panas yang mulai menjalari badanku.

Sekarang saya mulai meremas halus ke-2  payudaraku sendiri, sekalian mengandaikan Andy lagi mencumbu serta memanjakanku dengan mesra di kamar mandiku kini.

"Mmmh…", saya kembali mendesah dengan napas mengincar, sembari pejamkan mataku dan nikmati fantasy liar yang penuhi pikiranku ini.

"Ohh… Andy…", saya mendesah, serta sejalan nafsuku yang tambah menggelegak, saya mulai meraba bibir vaginaku sendiri.

Seluruh rabaan dan penekanan yang kulakukan di bibir vaginaku dengan jemari jari tanganku ini membuatku mulai terlepas kontrol. Saya mengandaikan Andy tengah mencumbuiku dengan mesra, pula tengah meraba dan meremas ke-2  payudaraku secara lembut sesuai ini.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Hasratku mulai kuasai diriku. Tanganku seperti bergerak sendiri, mencelupkan jemari telunjuk kananku ke lubang vaginaku. Rasa nikmat waktu jemari tanganku menarik lubang vaginaku sendiri membuatku mengandaikan Andy menggagahiku dengan penuh cinta di kamar mandiku saat ini.

"Mmm… ssshh…", saya mengesah, mendesah, serta mengulet perlahan-lahan di bawah siraman air hangat yang nyaman ini, sekalian nikmati nakalnya jemari tanganku yang memikat lubang vaginaku sendiri dan saya terus mengandaikan Andy yang lakukan semuanya padaku.

Rasa panas mulai menjalari sekujur badanku, serta napasku tambah gak teratur. Saya pejamkan mataku serta ke-2  pahaku ini kurapatkan maksimal nikmati tiap detakan yang mengundang rasa nyeri pada lubang vaginaku.

Desahanku sudah memulai berganti menjadi  dengusan, dan tidak lama setalah itu badanku tersentak sentak diterpa orgasme.

"Andyyy…", saya mengerang panjang, gak kuat kembali terima semuanya kesan ini, serta saya menarik jemari telunjuk kananku dari capitan lubang vaginaku.

Dengan napas tersengal, saya memandang ke wilayah selangkanganku, di mana cairan cintaku selalu merembes membasahi ke-2  pahaku. Ke-2  betisku kembali berasa pegal karena kenakalanku ini, dan tenagaku kembali lagi seperti amblas demikian saja tidak tahu ke mana.

"Duh… saya ini mengapa sich… kok jadi seperti ini…", saya mengeluhkan lambat membatasi malu mengerti bila saya baru-baru ini bermasturbasi sembari memikirkan Andy, dan saya usaha mendesak hasrat birahiku ini.

Perlahan-lahan saya mulai sembuh dari situasi terangsang ini, serta orgasmeku juga berkurang. Rambutku jadi basah semuanya, dan saya menetapkan untuk keramas sekaligus. Gak lupa saya bersihkan lubang vaginaku baru saja sempat disanggupi cairan cintaku ini, dan saat ini saya udah terasa nyaman dengan badanku.

Sesudah itu saya menghanduki rambut dan badanku sampai kering, lalu saya membelitkan handuk ini sampai tutup 1/2 sisi payudaraku hingga sampai ke 1/2 pahaku.

Serta saya anyar keluar kamar mandiku, saat saya hampir menjerit waktu saya memandang bayang-bayang sebagian orang di jendela kamarku tadi gordinnya tak kututup.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU PART4

"Kalian ini telah hilang ingatan ya!", saya 1/2 memarahi di Wawan serta Suwito yang asyik melihatiku dari jendela kamarku

Saya sebetulnya bukan tak ingat kalaupun badanku ini udah berkali kali dicicip serta dijarah habis oleh mereka. Pastinya bertelanjang badan didepan mereka udah bukan perihal yang hebat, ditambah lagi saat ini badanku masih terlilit handuk mandiku. Tetapi entahlah mengapa, waktu ini saya berasa kecewa diintip oleh mereka semacam ini.

Wawan dan Suwito bergaya gak dengar kata kataku, dan mereka berdua menempatkan tangan mereka dalam telinga mereka sekalian buka mulut mereka, seakan ingin saya mengulang kata kataku, sampai saya semakin jengkel. Lihat sikap mereka ini saya tahu kokoku tentu sudah pergi. Kalaupun kokoku belum pergi, tidak mungkin mereka berani kurang ajar seperti berikut padaku.

Saya mengambil langkah ke jendela serta bakal tutup korden jendela kamarku ini, waktu tau-tau tebersit sebuah inspirasi yang membuatku mau ketawa.

Memandang mereka terus menyaksikaniku semacam itu, saya bukanlah menutupkan tirai jendela kamarku, namun saya jadi membebaskan handuk yang membalut badanku, serta dengan perlahan-lahan saya turunkan handuk ini.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama