CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU, Hasrat-Bispak26 Telah berapa menit saya terjaga dari tidurku. Walau saya telah berasa cukup tambah enak, saya masih ingin bermalasan, dan membebaskan badanku yang telanjang bundar serta terselinap dalam bedcover ini terus terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Kadang-kadang saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku juga wanginya berbau rambutku ini.

Serta saya telah kembali tersenyum senyuman sendiri karena saya terkenang peristiwa pada hari tempo hari bersama Andy, mulai dengan sikap canggungnya di sekolah waktu temaniku hingga sampai balik ke kelasku, dan yang sangat membuatku berbahagia merupakan SMS Andy malam harinya, yang mengingatiku supaya selekasnya istirahat dan tidur lantaran ia mengerti saya kelelahan.

Tetapi, Andy tahunya saya kelelahan karena belajar hingga malam, tidak dikarenakan ngeseks berkali kali mulai sejak tempo hari lusa. Saya melihat jam kamarku, rupanya udah jam 5:10 pagi. Karena itu saya menarik napas panjang, siap-siap jalani ini hari yang tidak tahu dapat memberi warna manalagi di kehidupanku.

"Auw…", saya menyambat perlahan-lahan waktu saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal saat kupakai jalan, bahkan juga lubang vaginaku kadang-kadang berasa sedikit nyeri. Nyatanya badanku belum pula sembuh betul selesai tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Meski sebenarnya saya telah istirahat semalaman tanpa masalah, sampai saya telah tidur lebih dini sesudah terima SMS Andy kurang lebih jam 9 tempo hari malam.

Saya ambil langkah tertatih tatih ke dalam lemari bajuku buat ambil bra dan celana dalamku, pun seragam putih abu abu. Peduli benar-benar dengan teror Dedi, ini hari saya memilih untuk pakai celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya berasa benar-benar risau, mengandaikan rekan temanku di sekolah tahu jika saya tak kenakan celana dalam. Kalaupun kelak Dedi menyusahkanku, saya udah pasrah.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU

Kadangkala saya mengeluhkan, di saat terasa sakit yang menimpa betisku ini mengacaukan cara kakiku. Bahkan juga sekarang saya baru rasakan kalaupun otot perutku  sedikit kejang, seperti habis lakukan sit up berkali mungkin.

Tetapi perlahan-lahan saya mengerti sebuah perihal yang aneh, entahlah mengapa saya jadi nikmati terasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… saat pagi pagi telah kacau-balau gini…", saya bersungut-sungut dan memarahi diriku sendiri.

Karenanya saya usaha tidak untuk biarkan pikiranku melayang-layang kemanapun. Sesudah saya gantungkan semua lembar baju yang bisa kukenakan serta handukku, saya menutup pintu walau saya masih ingat kalaupun pintu kamarku terkunci. Tetap juga rasanya aneh kalaupun saya harus mandi tiada mengamankan pintu kamar mandi, serta saya tak mau kalaupun saya jadi biasa sesuai itu.

Saya mulai menganakemaskan badanku dengan shower air hangat dan cairan sabun mandiku yang harum, halus memberi kesegaran. Selesai usai, saya selekasnya keringkan badanku serta memakai bra dan celana dalamku, lalu saya ketujuan meja dandanku menyaksikani bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu telah gak virgin… semestinya virgin kamu itu cuman untuk Andy… kalaupun nantinya Andy tahu kamu sudah gak virgin, apa Andy masih ingin sama kamu?", saya berujar pada bayang-bayang diriku di cermin, dan sekarang hatiku jadi berduka.

Saya mulai memanfaatkan pakaian dan rok seragam sekolahku. Rasa pegal pada ke-2  betisku telah berasa sedikit menyusut. Selesai mematikan AC kamarku, saya periksa sejumlah buku yang berada di tas sekolahku, pastikan tidaklah ada yang ketinggal serta tidak lupa saya masukkan smartphoneku ke tas.

Lalu saya kenakan sabuk yang umum kupakai ke sekolah serta siap-siap buat membereskan performaku di muka meja dandanku, sewaktu tiba-tiba saya dengar mobile-phoneku mengeluarkan bunyi, dan dari deringnya saya tahu kalaupun ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari smartphoneku, serta selekasnya membaca isi SMS itu dengan penuh berharap.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

‘Pagi Eliza. Kamu telah lebih enak? Saya berharap ini hari kamu telah lebih sehat dan tidak penat.'

Saat saya menyaksikan nama pengirimnya yaitu Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku segera menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban kalau saya udah lebih sehat namun juga sudah tak lelah. Saya suka sekali lantaran saya berasa Andy mulai berani berikan perhatiannya padaku.

Seusai saya menaruh smartphoneku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap membereskan tampilanku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sekalian menyisir rambutku sampai kelihatan rapi dan cantik megar, lalu saya memberinya sedikit bedak pada mukaku.

Ini hari saya ingin dilihat lebih elok serta menarik dihadapan Andy, dan saya melumurkan lip gloss sesuai kebutuhan pada bibirku.

"Andy… jika saja kamu tahu… saya suka dengan perhatian yang kamu kasih padaku…", saya mengguman perlahan sekalian melihati diriku di cermin meyakinkan tiada yang keliru dengan tampilanku.

‘tok tok tok…', kedengar suara ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan elokku.

"Siapa?", saya menanyakan sembari ambil tas sekolahku, lalu saya mengambil langkah ke pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya udah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, serta berterima kasih pada Sulikah. Selanjutnya saya menggembok pintu kamarku, dan saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang ada pada sisi rack sepatu, serta saya pakai kaus kaki namun juga sepatuku.

Tiba-tiba saya tersadarkan, entahlah mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya ajukan pertanyaan bertanya-tanya.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang selalu menatapku denganc penglihatan terpukau.

"Terima kasih ya", saya tersenyum puas.

Dalam hati saya mengharapkan di sekolah kelak Andy akan memujiku semacam ini, kendati pun kalaupun lihat Andy yang malu-malu seperti tempo hari, rasanya angan-anganku itu tak bisa terjadi sekencang itu.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Saya turun ke ruangan makan buat nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin berkurang dari rata-rata, karena tiba-tiba saja saya takut jadi gendut. Saya gak ingin sebagai dilihat tak menarik buat Andy. Dalam waktu cepat saya mengakhiri sarapanku, serta selesai membersihkan tangan dan mulutku, saya mengambil langkah tuju garasi.

Di situ saya menyaksikan pak Bijakin lagi mengelapi mobilku. Sewaktu saya merapat, pak Bijaksanain yang melihatku sekejap hentikan tugasnya, serta dia menatapku seperti anyar kali pertama melihatku saja.

Demikian pula Wawan dan Suwito yang pada awalnya sapu langit langit di garasi, saat ini terdiam melihatku sembari masih menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Berbudiin, ngelapnya telah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza sudah ingin pergi sekolah nih", saya berbicara di pak Bijaksanain sekalian menunjuk lap masih ada dalam atas kap mesin mobilku.

Tidak ada jawaban dari pak Berbudiin yang cuma mengusung lap itu dari kap mesin mobilku, serta konyolnya dia melaksanakan itu sekalian selalu menatapku. Saat saya lihat seputar, saya menyaksikan Wawan serta Suwito  punya sikap sama, mereka terus mematung sekalian menatapku.

"Hei! Kalian seluruhnya mengapa sich? Tak pernah lihat cewek cakep ya?!", saya menyengaja menghardik dengan nada yang lumayan keras sampai mereka kaget.

Suwito sampai nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, dan Wawan dengan paras kaget jatuhkan sapunya. Pak Berbudiin sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya mencegah tawa lihat reaksi mereka bertiga ini, tetapi saya usaha masih menempatkan paras seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras benar-benar suaranya… buat terkejut saja!", gerutu pak Berbudiin lalu mulai dekatiku.

Wawan serta Suwito turun dari bangku mereka, serta mereka berdua memulai dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang benar-benar kukenal, penglihatan mata mereka ketika mereka demikian gaungs dan bergairah nikmati badanku.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU

"Eh eh… kalian pengen apa? Gak! Tidak ingin!!", mengetahui apa yang bakal dijalankan oleh pak Berbudiin, Wawan dan Suwito, saya berseru kuatir serta cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya menggembok pintu mobilku saat sebelum mereka sukses tangkapku.

Tetapi saya buka sedikit kaca pintu mobilku di sisi kiri, agar saya dapat dengar apa kata mereka, pula biar mereka dapat dengar jawabanku yang jelas kuusahakan buat bikin mereka makin geram.

"Mari non Eliza… Tidak lama saja non", kata Wawan dan Suwito nyaris berbareng dan mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang telah terkunci ini.

"Tak mau! Tidak ingin! Kelak bajuku lecek! Dasarnya tidak mau!", saya menjawab dengan nada yang lumayan keras serta menggelengkan kepalaku berkali kali, tetapi saya menyengaja mengerling ke mereka, dengan tipe yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya berasa seram memikirkan apa yang bakal berlangsung kalaupun kini saya hingga sampai ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah karena dipaksakan layani hasrat birahi mereka terlebih dulu.

Seusai berulangkali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal untuk menjawab keinginan mereka yang selalu memaksakan saya turun sesaat, pada akhirnya mereka berserah pula dan kembali menyambung tugas mereka. Pak Bijakin mengelap mobil mamaku, sementara itu Wawan dan Suwito kembali naik ke bangku barusan mereka gunakan serta menyambung sapu langit langit garasi ini.

Sembari tersenyum senyuman karena menganggap menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Serta saat saya menyaksikan mereka bertiga pura pura tidak tahu bila mereka mesti membuka pintu garasi juga pintu gerbang buatku, saya tekan klakson mobilku sampai mereka kaget dan semua alat bersih bersih yang ada pada pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya sudah tidak tahan kembali serta saya ketawa sejadi jadi sekalian tutup kaca jendela mobilku. Pak Bijaksanain yang dekat dengan mobilku nampak bersungut sungut sembari memberikan pintu garasi dan selanjutnya pun pintu gerbang, sedang Wawan serta Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan suka, kendati saya tahu habis pulang sekolah kelak mereka bertiga tentu akan membalasnya sakit hati padaku, tidak tahu dengan langkah menjadikanku piala bergilir maupun piala bersama. 

Tetapi saya gak peduli, toh tanpa kugoda seperti barusan lantas mereka bertiga telah berkali kali menjadikanku betina mereka saat tidaklah ada siapa siapa di dalam rumah.

Tidak tahu kelak apa yang hendak mereka kerjakan padaku sehabis semuanya yang kulakukan ini, kalaupun kelak saya sungguh-sungguh harus sendirian di dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya takut takut memikirkan perbudakan semacam apa yang mesti kujalani sesudah saya pulang sekolah kelak.

Sehabis pintu terbuka seluruh, saya lekas melesatkan mobilku ke sekolah. Saya tidak pengin memikir apa yang bakal berlangsung dengan diriku kelak, sebab di pikiranku sekarang cuman ada satu soal, adalah saya mengharap ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa karena hanya argumen pinjam buku catatanku atau argumen lainnya, yang perlu untukku saya mengharapkan ini hari Andy melihatku. Ini hari saya udah merias diriku secantik yang saya dapat, serta ini kulakukan special cuman untuk Andy. Saya ingin Andy sungguh-sungguh tertarik padaku.

II. Angan-angan Cantik Di Pagi Hari

Masih 15 menit saat sebelum bel masuk sekolah keluarkan bunyi saat saya hingga sampai di parkir sekolah. Jantungku berdetak cepat waktu saya menyaksikan Andy anyar turun dari mobilnya. Serta sewaktu saya memandang tempat kosong di samping mobil Andy, rasanya saya seperti punya mimpi elok, serta saya puas sekali.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU

Saya tidak mau mimpi elokku ini musnah demikian saja, karena itu saya lekas meluncur dan memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Serta Andy kayaknya langsung mengetahui kalaupun ini yakni adalah mobilku. Saat ini Andy memandang ke arahku serta dengan sabar dia menantiku usai memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil serta menggembok pintu, dan kami berdua sempat sama-sama pandang untuk sejumlah lama waktunya. Lantas Andy tundukkan mukanya saat saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya ambil langkah dekati Andy, yang sekarang anyar kusaksikan kalaupun parasnya merona merah.

"Hai Andy… terima kasih ya semalam, mm… pula barusan pagi… saya telah sehat kok, pula sudah tidak demikian letih seperti tempo hari", kataku lambat.

Hatiku kian terlengah saat saya memandang paras Andy yang ganteng itu tersenyum halus. Namun Andy masih tetap menunduk seperti tidak berani melihatku serta saya tersenyum geli menyaksikan kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali karena Andy masih menunduk tanpa ada menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", nada Andy kedengar demikian grogi.

"Saya mengapa?", saya ajukan pertanyaan dengan senyuman jail.

"Aku… anu… saya suka kamu telah tak sakit", Andy menatapku sepintas, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… thanks ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya sudah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya bercakap dengan ria.

Sesungguhnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharapkan kalaupun kelanjutan ujaran Andy barusan itu ialah sanjungan dari Andy bila saya nampak elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sesungguhnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau begitu, ujaran Andy barusan itu masih tetap membuatku tersenyum berbahagia.

Saya telah meyakini sekali jika Andy sukai padaku, dilihat dari sikapnya yang selalu salah tingkah sebagai berikut serta kata-kata Andy barusan memperlihatkan bila Andy benar-benar peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali hingga sampai ke kelasmu, Eliza?", Andy menanyakan dengan nada perlahan.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya mengacaukank suka, namun Andy menunduk demikian dalam serta dia mustahil dapat melihatku. Saya tersenyum geli lihat Andy yang demikian canggung dan salah tingkah di depanku. Apa ini karena dia  kasmaran padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, dan saat dia membawa parasnya menatapku, saya mengganggukkan kepalaku kembali sembari tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku dan sekali ini dia tersenyum, tidak tahu suka atau malu, atau juga ke-2 nya. Saya tidak sangat percaya, namun saya berasa tatapan Andy ini benar-benar menghangatkan hatiku. Saya gak tahu kata-kata apa yang dapat memvisualisasikan hatiku saat ini, yang terang saya rasakan pada pagi ini hari saya mendapatkan asa yang bagus. Serta saya sangat berbahagia saat Andy lagi ambil langkah di sampingku, kendati pun Andy yang adakalanya melihat dan tersenyum padaku itu cuman diam membisu.

Sesuai sama tempo hari, saya rasakan beberapa tatapan iri dari banyak pelajar cewek yang melihatku jalan ke arah kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya terasa senang serta puas, meskipun sesungguhnya kami berdua ini belum dengan status sepasang pacar. Dan sekarang kami berdua keduanya sama diam sembari terus mengambil langkah, hingga selanjutnya kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… terimakasih ya", saya mohon pamit di Andy.

"Aku… saya  ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan takut sembari angkat tangannya.

"Iya", saya menjawab sembari balas angkat tanganku.

Saya tersenyum senyuman sembari mengambil langkah masuk ke kelasku. Namun sewaktu saya memandang Jenny yang dengan senyuman isengnya itu menatapku dan tungguku di bangkunya, saya menghela napas panjang sekalian selalu mengambil langkah untuk duduk di sisi Jenny. Saya udah pasrah, ini hari saya tentu dirayu serta diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA AYU

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tidak ada momen spesial, disamping Jenny yang repot menarik serta menghinaku perihal Andy, pun Sherly yang turut jadi parah situasi pada saat kami kumpul di kantin pada pukul istirahat pertama serta, namun juga pada pukul istirahat ke-2  seperti saat ini saat ini.

Dan bila umumnya saya selalu usaha membalasnya ledekan mereka, saat ini saya cuma dapat menghindari atau tersenyum malu, kendati hatiku rasanya suka sekali. Untung saja bel pertanda jam istirahat ke-2  selesai ini telah mengeluarkan bunyi.

"Simak deh… wajahnya hingga sampai merah begini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", ejek Sherly dan mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini tidak mesti pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian terus ngeledek saya, pula ngetawain saya. Kalian jahat!", saya bersungut-sungut dan merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini sudah gak kok. Cup cup… tak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", bawa Jenny sekalian merengkuh tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sekalian menghela napas panjang serta serahkan tanganku yang ada pada gandengan tangannya itu pada Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu pula rasanya pikirkan diriku jadi rebutan Jenny dan Sherly sebagai berikut, tetapi saya menurut saja waktu Sherly menggamit tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama